Sudah Tahu Cara Mengelola Sampah di Rumah? Ini Tips Mudahnya

Dream Warriors pernah menghitung berapa banyak sampah yang kamu hasilkan setiap hari?

 

Data riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Sehingga rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton!

 

Sedihnya lagi, menurut Survey Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup (IPKLH) dari Badan Pusat Statistik di tahun 2017 menyebutkan bahwa hanya ada sekitar 18,6% rumah tangga yang peduli dengan sampah ketika berbelanja, misalnya membawa wadah dan tas berbelanjanya sendiri. Sehingga bisa disimpulkan bahwa 81,4% rumah tangga di Indonesia menimbun dan menghasilkan sampah setiap harinya.

 

Tidak heran data jika KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga, yaitu sebesar 48% dari produksi sampah nasional.  

 

Persentase rumah tangga di Indonesia berdasarkan penanganan sampah yang paling sering dilakukan (Survey Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup, BPS, 2017)

 

 

Kurangnya edukasi mengenai cara mengelola sampah juga membuat masyarakat lebih banyak membakar sampah rumah tangga yang berbahaya bagi kesehatan. Melansir dari Hallosehat.com, sampah yang dibakar akan menghasilkan bahan kimia, yang akan memuai ke udara serta memicu polusi. Karbon monoksida dan formaldehida (formalin) adalah dua zat utama hasil pembakaran yang paling banyak memicu penyakit pernapasan.

 

Mengelola sampah dengan bijak dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita

 

Tujuan dari pengelolaan sampah adalah supaya sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu dapat membantu untuk kejar mimpi menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

 

Sebelum mengerti cara mengolahnya, kita wajib tahu jenis sampah yang sering dikonsumsi di rumah tangga. Ada 2 jenis sampah rumah tangga, yaitu sampah organic dan sampah anorganik.

 

 

Sampah organik berasal dari bahan makanan yang kita konsumsi, seperti kulit sayur dan buah, cangkang telur, tulang ikan, tulang ayam, dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah seperti plastik, kartus, kertas, hingga barang elektronik.

 

Oke, sekarang bagaimana cara mengolahnya? Kejar Mimpi sudah merangkumnya supaya kamu bisa coba di rumah.

 

1. Pisahkan tempat sampah untuk organik & anorganik

Sediakan 2 tempat sampah untuk organik & anorganik. Pisahkan juga sampah-sampah yang kering supaya nantinya bisa kamu daur ulang tanpa terlihat kotor atau bau.

 

2. Ganti Alas Plastik Sampah menjadi Koran atau Kardus

Pasti banyak yang bertanya, gimana cara mengganti plastik yang biasa digunakan sebagai alas tempat sampah atau gimana cara membuang sampah yang benar? Saat sampah sudah dipilah dengan benar, maka kita tidak perlu lagi alas plastik. Kita bisa menggunakan koran, kardus, atau bahkan tanpa alas, langsung ke tempat sampahnya.

 

3. Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos

Cara mengolah sampah rumah tangga berbahan organik yang paling ramah lingkungan adalah menjadikannya kompos untuk berkebun. Kalau kamu tidak suka berkebun, kamu tetap bisa menyumbangkan kompos kepada organisasi yang bergerak di bidang perkebunan, nantinya sampah-sampah ini akan lebih bermanfaat.

 

4. Mendaur ulang sampah anorganik kering

Kamu bisa membuat D.I.Y. barang-barang seperti botol bekas menjadi pot tanaman, kaleng menjadi tempat menyimpan bumbu. Selain itu, kamu juga bisa memilah sampah plastik tertutup seperti botol plastik yang dapat di daur ulang dan sampah plastik terbuka yang jika dihancurkan menjadi biji plastik. Kemudian sampah tersebut diberikan ke bank sampah. Hal ini membantu meringankan kerja para teman-teman pemulung.

 

5. Memberikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak

Jangan pernah menuangkan minyak ke saluran pembuangan dapur ya. Minyak sisa yang dibuang di wastafel bisa menyumbat pipa saluran air dan yang yang lebih buruk bisa mencemari saluran air di seluruh kota. Minyak jelantah ini bisa disumbangkan, dengan sebelumnya didinginkan dan diletakkan ke dalam wadah agar menjadi biodiesel yang lebih bersih. Biodiesel adalah bahan bakar nontoksin dan dapat terurai sehingga dapat menggerakkan mesin mobil sekaligus membantu lingkungan. Coba cek salah satu instansi yang mengolah minyak jelantah di belijelantah.com.

 

6. Mengelola sampah berbahaya

Jangan membuang barang berbahaya dan mengandung kimia seperti baterai atau tinta printer ke tempat sampah biasa. Sampah yang mengandung kimia sangat berbahaya untuk lingkungan. Pisahkan sampah jenis ini dan bawa langsung ke pusat daur ulang sampah sehingga bisa dikelola dengan cara yang tepat. Untuk sampah elektronik yang sudah rusak, kamu bisa mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya untuk mereka daur ulang menjadi produk elektronik baru.

 

7. Minimalisir konsumsi plastik atau sampah lainnya

Hal gampang yang bisa banget kita lakukan adalah kurangi produksi sampah sebisa mungkin. Misal belanja ke pasar bawa tas belanja sendiri, lalu kalau pergi bawa alat makan atau tempat minum sendiri supaya tidak  ada plastik yang terbuang. Karena sampah sekecil apapun akan berdampak besar bagi lingkungan kita.

 

Berkontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita. Belajar mengolah sampah rumah tangga tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga bisa mengasah kreativitas kita dan meningkatkan kepekaan terhadap barang yang kita beli. Yuk sama-sama kita berubah dan kejar mimpi untuk bumi yang hijau dan bersih dari sampah.

 

 

TOP VIDEO
#CeritaKejarMimpi Eps.1 Perkenalkan, Namaku Mimpi
#CeritaKejarMimpi Eps.2 Kenali Mimpi, Bangkit Lebih Tinggi
Maudy Ayunda - Generasi Produktif