Mamba Mentality dari Kobe Bryant Menjadi Warisan Inspiratif Untuk Kejar Mimpi

Tidak cukup rasanya ketika kita hanya mengenang Kobe Bryant dari segi prestasinya di dunia basket. Di balik dedikasinya sebagai atlet basket profesional, proses mencapai mimpinya cukup menginsiprasi banyak orang.

Prestasi yang ia raih pun tidak mudah didapat. Ada mental yang kuat, kerja keras dan keteguhan dirinya dalam belajar, serta mengejar mimpi menjadi pemain NBA terhebat sepanjang sejarah.

Cerita Kejar Mimpi Sang “Black Mamba”

Sejak SMA, Bryant sudah disiplin untuk mengejar mimpinya menjadi pemain basket. Ia pun langsung mendaftarkan diri menjadi pemain NBA setelah lulus SMA. Walau masih pemula, ia mendapatkan reputasi sebagai high-flyer karena memenangkan kompetisi Slam Dunk 1997. Dari situ pun Bryant dinobatkan sebagai All-Star pada musim kedua.

Kobe memiliki kebiasaan rutin yang selalu dikenal oleh  teman-teman satu timnya, yaitu kebiasaannya untuk selalu bangun pagi dan selalu paling awal untuk memulai latihan fisik, bahkan sebelum memulai kelas dengan pelatihnya. Pelatihnya sering melihatnya di lapangan sedang berlatih shooting bola basket ke ring. Dari situ pelatihnya sangat yakin bahwa Kobe Bryant akan menjadi pemain yang hebat.

Bryant juga sering mengajak teman timnya untuk bertanding 1 on 1 hingga 100 permainan dalam sehari. Satu hal yang diingat teman-temannya adalah Bryant selalu bekerja lebih keras dan lebih awal bahkan dibanding para pemain terbaik NBA.

Prinsip hidup Kobe Bryant dalam Mewujudkan Mimpi

Bagi sang Black Mamba, kebanyakan pemain berlatih saat mendekati musim pertandingan basket serta memanfaatkan hari libur untuk menyimpan tenaga mereka. Tapi Bryant mengubah kebiasaan ini dengan rajin berlatih walaupun sedang libur musim pertandingan. Karena baginya, di usia muda kita masih punya energi dan rela melakukan apapun yang terbaik untuk mengejar passion kita. Sehingga ketika sudah mulai habis energi, kita hanya fokus untuk menikmati dan menjaga apa yang sudah kita capai di masa muda.

Menjadi sukses bagi Bryant tidak hanya gigih dalam mengejarnya, tapi bagaimana kita bisa membagi waktu supaya hidup tetap seimbang. Bryant tidak lupa menyediakan waktu untuk keluarganya di sela kesibukan latihan. Karena baginya keluarga adalah sumber energi terbesar dalam mewujudkan passionnya. Tidak hanya itu, ia pun paham cara menjaga tubuh yang menjadi aset terpentingnya. Ia mengerti kapan tubuhnya butuh istirahat dan kapan energinya harus kembali terisi untuk lanjut berlatih.

Karena kebiasaan dan rutinitasnya yang lebih disiplin dari pemain NBA terbaik yang lain, Bryant pun menjadikannya sebagai prinsip hidup yang dinamakan “Mamba Mentality” atau mentalitas Mamba. Pola pikir ini bukan tentang bagaimana kita mencari hasil, tapi bagaimana kita berkorban dan menikmati prosesnya. Mamba mentality ini meliputi:

• Pola pikir yang berfokus kepada kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri
• Motivasi diri untuk bekerja keras
• Membangkitkan sisi kompetitif di diri sendiri
• Mencoba menjadi yang terbaik
• Konsistensi untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin
• Melihat tantangan sebagai kesempatan
• Bersikap berani dan tidak takut untuk terus maju

Dalam bukunya “The Mamba Mentality” mengatakan semua yang ingin diraih pasti membutuhkan pengorbanan dalam hidup. Banyak yang ingin menjadi hebat tapi tidak mau mengorbankan untuk mencapainya. Bagi Bryant, semua orang punya pilihan untuk menjadikan mimpi sebagai hal terpenting dalam hidup untuk dicapai atau tidak sama sekali.

Kontribusi Kobe Bryant dalam Menularkan Semangat Kejar MImpi

Di luar kecintaannya dengan dunia basket, Kobe Bryant turut berkontribusi di bidang sosial dan kemanusiaan.

Bryant mendirikan Mamba Sports Academy, sebuah akademi pelatihan para calon atlet profesional basket muda internasional. Di akademi ini pun diterapkan Mamba Mentality untuk mendorong kemampuan para muridnya tidak hanya dari latihan fisik, melainkan dari segi emosional, sosial dan perkembangan mental.

Selain itu, ia dan keluarganya mendirikan Kobe and Vanessa Bryant Family Foundation. Yayasan ini aktif memberikan beasiswa untuk anak muda dari keluarga yang tidak mampu untuk bersekolah di akademi basket Kobe Bryant.

Kobe Bryant memiliki prinsip bahwa pengalaman dan ilmu yang ia alami selama hidup tidak cukup untuk dirasakannya sendiri. Hidup akan lebih berarti ketika ia bisa membagikan hasil yang telah dicapai ke generasi penerusnya, sehingga orang-orang pun juga bisa meneruskan ilmu dan inspirasinya ke generasi berikutnya di masa depan.

Benar-benar inspirasi dunia banget ya, Dream Warriors!

Mamba Mentality Penting untuk Diterapkan Saat Mengejar Mimpi

Mamba Mentality yang diwariskan oleh Kobe Bryant bisa kamu terapkan di kehiddupan sehari-hari, Dream Warriors.

Untuk mencapai sesuatu hal yang kamu inginkan memang tidak mudah dan butuh pengorbanan, baik dari segi tenaga, pikiran atau waktu. Bryant sang juara pun juga mengakuinya. Ia pernah menyerah di tengah proses mengejar mimpinya karena ambisinya untuk selalu menjadi juara.

Namun ia berhasil meredam ambisi pribadinya dan menyadari bahwa dalam proses mengejar mimpi, menjadi juara bukan tujuan utama. Coba deh bayangin, kalau dia terlalu fokus menjadi juara lalu ada masalah cedera fisik dan menyerah, kita tidak akan kenal sosok Black Mamba sampai sekarang.

Yuk, kita tiru pola pikir yang baik ini.

Nikmati proses kita dalam mengejar mimpi, tanamkan ambisi dalam mengejar mimpimu dan setelahnya terus berusaha untuk disiplin menjalankan sikap gigih, disiplin dan pantang menyerah. Jangan lupa untuk juga selalu menyediakan waktu buat keluarga, karena keluarga adalah pendukung terbesarmu dalam mewujudkan semua mimpi.

Terima kasih Kobe Bryant untuk warisan inspiratif yang akan dikenang sepanjang masa bagi semua orang!