Ini Panduan Memulai Investasi di Usia Muda

“Katanya di umur 20an itu penting banget buat mulai berinvestasi. Tapi nyatanya menabung aja susah dilakuin, apalagi investasi?

 

“Kan butuh modal gede terus bisa rugi juga, nanti nggak bisa YOLO (You Only Live Once..”

 

 

Kalau dengar kata investasi, yang kepikiran adalah susah, takut rugi, atau nanti aja kalau udah mapan.

 

Saran dan ajakan buat berinvestasi sejak dini akhirnya cuma diwacanakan dan dipertimbangkan aja, apalagi ketika penghasilan belum mapan atau belum ada pemasukan. Gimana mau investasi? Nabung aja susah :’)

 

 

Investasi perlu direncanakan sejak dini

 

 

Tantangan utama anak muda di usia 20an untuk masalah keuangan adalah bagaimana mereka mengeluarkannya untuk spending pengalaman baru, dibandingkan saving untuk keperluan jangka panjang.

 

Usia 20an adalah usia transisi dari remaja ke dewasa, dimana kamu punya otoritas penuh terhadap diri sendiri, punya pekerjaan dan bisa menafkahi diri sendiri, belum ada tanggungan atau cicilan dan mau menikmati hasil usaha kerja dengan senang-senang serta membeli pengalaman baru.

 

Salah? Nggak dong…

 

Tapi jangan lupa kalau keuangan yang matang dan mapan itu perlu perencanaan sejak dini. Pemenuhan gaya hidup adalah faktor utama yang menjadikan generasi muda masih kesulitan dalam mengatur keuangan.

 

Memenuhi gaya hidup nggak ada habisnya, Dream Warriors. Jangan jadikan konsep YOLO sebagai pembenaran terhadap gaya hidup konsumtif.

 

Kamu harus memikirkan masa depan dan kejar mimpi punya perencanaan keuangan yang mapan.

 

 

“Aku sudah buat perencanaan keuangan dan menyisakan pemasukkanku buat tabungan di bank. Berarti sudah bisa dibilang berinvestasi kan?”

 

 

Menabung tidak sama dengan investasi dan masih banyak yang salah kaprah tentang hal ini.

 

 

Perbedaan antara menabung dan investasi

 

Ilustrasi perbedaan antara menabung dan investasi kurang lebih seperti ini:

 

Sekalipun keduanya bisa membantumu memenuhi masa depan finansial yang lebih baik, tujuan dari menabung dan investasi itu berbeda.

 

Menabung adalah proses menyimpan uang untuk kebutuhan/tujuan jangka pendek yang bisa dicairkan atau diambil kapan pun.

 

Misalnya kamu mau liburan ke luar negeri di tahun depan. Secara berkala kamu akan menabung di bank dengan jumlah dana tertentu sesuai dengan target keberangkatan. Namun di tengah jalan kamu punya kebutuhan darurat dan membutuhkan dana tambahan, kamu bisa sewaktu-waktu mengambil atau mencairkan tabungan kamu.

 

Menabung di bank memiliki resiko yang rendah dengan keuntungan yang rendah juga. Jika tujuan kamu menabung adalah mengharapkan perkembangan nilai uang yang lebih besar, kamu harus mempertimbangkan untuk melakukan investasi.

 

 

Investasi adalah proses mengembangkan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Karena memiliki keuntungan yang lebih, maka resikonya juga lebih besar. Tapi tenang aja, banyak kok produk investasi dengan tingkat resiko yang rendah untuk tipe investor yang cenderung hati-hati.

 

Kalau dalam menabung uang kamu bisa diambil atau dicairkan kapan saja, beda ceritanya dengan investasi. Investasi adalah perencanaan keuangan yang sifatnya jangka panjang dan butuh proses serta waktu untuk mencairkannya. Namun sebagai bentuk penanaman modal, investasi sangat berguna untuk masa depan kamu.

 

 

Kenapa anak muda harus berinvestasi?

 

 

1. Menciptakan sumber keuangan baru

 

Berinvestasi memberikan kamu kesempatan untuk menambah nilai atas uang kamu. Ketika dana investasi kamu menghasilkan bunga, bunga itulah yang menjadi keuntungan kamu. Beda halnya dengan menabung, dimana uang kamu hanya akan diam di bank dan tidak menambah nilai.

 

 

2. Kamu bisa kejar mimpi

 

Mimpi punya rumah? Memulai bisnis sendiri? Investasi bisa membantu kamu untuk mewujudkan tujuan mimpi kamu.

 

 

3. Kamu membuat uang bekerja untuk kamu, bukan sebaliknya :)

 

Dana yang kamu investasikan akan menghasilkan uang tambahan dari bunga yang dihasilkan. Dari tambahan pemasukkan tersebut, kamu bisa “menikmati” hidup melakukan hal yang kamu inginkan, misalnya traveling, melanjutkan pendidikan atau modal membangun bisnis.

 

 

4. Menyiapkan masa tua

 

Akan ada waktunya kamu harus pensiun dan berhenti dari dunia kerja. Tentunya kamu harus mempersiapkan sumber pendapatan ketika kamu sudah nggak produktif lagi. Kalau kamu melakukan investasi dari muda, dana investasi dan keuntungannya bisa kamu nikmati ketika kamu pensiun nanti. Nilai uang kamu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

 

 

Mitos dan fakta seputar investasi

 

 

“Mau sih coba investasi tapi katanya ribet ngejalaninnya terus banyak penipuan dari investasi bodong yang rugi sampai jutaan rupiah. Jadi ragu buat mulainya”

 

Banyak pemula yang masih ragu untuk mulai berinvestasi karena berbagai isu dan persepsi yang sebenarnya juga belum tentu benar. Padahal investasi hadir menawarkan kemudahan dalam mengatur keadaan finansial seseorang dan mengantisipasi hal-hal yang nggak diinginkan dalam hidup. Selama kita paham instrumen, maupun keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dalam berinvestasi, kamu nggak perlu khawatir untuk memulainya.

 

 

Beberapa mitos tentang investasi:

 

Mitos 1: Investasi itu harus punya modal besar

 

Faktanya, investasi bisa dilakukan dari angka 100ribu kok! Reksadana bisa jadi pilihan investasi awal sebagai pemula.

 

 

Mitos 2: Investasi itu resikonya besar

 

Tingkat resiko dalam berinvestasi dapat diatur berdasarkan jenis produk yang diinvestasikan. Semakin tinggi resiko yang diambil, semakin tinggi pula keuntungan yang bisa diraih.

 

 

Mitos 3: Banyak penipuan dalam investasi

 

Banyak kabar di media mengenai investasi bodong yang berujung penipuan. Sebagai investor pemula, kamu disarankan untuk memilih pengelola investasi yang sudah terbukti dan terdaftar di OJK, sehingga memiliki keabsahan dalam hukum dan undang-undang.

 

Jangan percaya kalau kamu diimingi janji “keuntungan tinggi dalam waktu singkat”, karena investasi itu sifatnya marathon dan jangka panjang.

 

 

Mitos 4: Mulai investasi itu ribet

 

Nggak kok…

 

Sekarang banyak perusahaan Fintech (Financial Technology) dan Marketplace yang menawarkan fitur-fitur untuk kemudahan berinvestasi. Cukup dengan menanamkan dana seminimum mungkin dan dapat dicairkan kapan saja. Ditambah lagi informasi mengenai investasi sudah banyak, mulai dari jenisnya, cara memulainya, baik buruknya, mitos dan fakta seperti yang mimin jabarin. Kamu cukup merubah persepsi dan yakin bahwa apa yang diinvestasikan akan memberikan hasil yang menguntungkan.

 

 

 

Bagaimana cara memulai investasi?

 

Setiap jenjang usia punya kebutuhan dan tuntutan finansial yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan produk investasi harus cermat dilakukan sesuai dengan usia dan kebutuhan.

 

Sebagai investor pemula, kamu bisa melakukan tiga hal ini:

 

1. Menyusun rencana dan tujuan jangka panjang

 

Dengan mengetahui kapan kamu ingin mendapatkan keuntungan, kamu akan tahu berapa dana yang harus dikeluarkan dan jenis produk investasi yang harus kamu ambil.

 

 

2. Atur besaran dana yang ingin diinvestasikan

 

Persentase besaran dana yang dapat dikeluarkan untuk investasi berkisar dari 20%-40% dari pendapatan yang didapat. Kamu harus pastikan bahwa kebutuhan primer sudah tercukupi sebelum melakukan investasi ya.

 

 

3. Pilih produk investasi sesuai tujuan keuangan

 

Pilih produk investasi dengan risiko yang sesuai dengan karaktermu dan kesanggupan dan danamu.

 

 

 

Menurut Fellexandro Ruby, seorang entrepreneur muda sekaligus mentor Kejar Mimpi, ada 2 jenis investasi untuk pemula bagi generasi milenial:

 

Pertama: Investasi aset nyata atau aset wujud nyata di luar sektor keuangan seperti emas, tanah, hingga properti seperti apartemen untuk disewakan kembali.

 

Kedua: Aset finansial di sektor keuangan dimana ada komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya. Contohnya seperti saham, deposito, obligasi.

 

 

 

Jenis investasi yang cocok untuk anak muda

 

1. Emas

 

Sampai sekarang investasi emas masih menjadi investasi yang populer di masyarakat. Emas pun cocok untuk paea investor yang memiliki preferensi faktor risiko rendah dan tahan terhadap laju inflasi. Jika dibandingkan dengan investasi lainnya, investasi emas tergolong sebagai investasi yang mudah dicairkan.

 

 

2. Deposito berkala

 

Investasi deposito cocok untuk investor pemula yang masih mencari resiko kerugian rendah. Walaupun keliatannya sama seperti tabungan, tapi deposito punya pilihan jangka waktu tertentu sehingga uang yang disimpan tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo. Bunga yang diberikan oleh pihak bank juga biasanya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, sehingga bisa jadi pilihan investasi yang menguntungkan.

 

 

3. Reksa dana

 

Investasi ini pasti sering kamu dengar karena cocok untuk investor yang punya modal kecil, yang dapat dilakukan mulai dari 50ribu. Di investasi Reksa dana, dana investasi yang terkumpul dari para investor akan dikelola oleh manajer investasi. Resiko kerugian ataupun keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara rata kepada seluruh investor.

 

Besar kecilnya keuntungan ataupun resiko yang kamu dapatkan, tergantung dari jenis Reksa dana yang kamu pilih. Jadi pastikan kamu memilih perusahaan investasi yang tepat sejak awal, dimana perusahaan tersebut telah memiliki reputasi dan bisa diandalkan.

 

 

4. Surat Berharga Negara

 

Dikenal dengan surat utang Negara (SUN), investasi ini menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup diminati masyarakat. SUN nggak hanya memberi keuntungan untuk kepentingan Negara, tapi menguntungkan para investor atau pembelinya baik individu maupun perusahaan.

 

Investasi ini cocok buat kamu yang punya modal kecil dan nggak mau mengambil resiko besar. Jenisnya pun banyak seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Saving Bonds Ritel (SBR), Suku Ritel dan Sukuk Tabungan Negara. Untuk membelinya, kamu harus update jadwal-jadwal pemesanannya yaa.

 

 

5. Saham

 

Investasi saham adalah bukti bahwa kamu turut menyertakan modal di dalam suatu perusahaan. Nggak perlu modal besar untuk berinvestasi saham dan memiliki bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan atau badan usaha.

 

Sebagai pemilik perusahaan, kamu akan mendapatkan pembagian hasil (deviden) secara berkala. Meskipun punya potensi mendapatkan keuntungan yang nggak terbatas, resiko dalam berinvestasi saham sangat tinggi karena harga saham bisa naik ataupun turun setiap saat.

 

 

6. Properti

 

Melakukan investasi di properti membutuhkan modal yang sangat besar karena membutuhkan perawatan serta biaya pajak yang tinggi.

 

Namun di balik modal yang besar, investasi ini menjanjikan keuntungan yang besar karena harga tanah dan rumah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, properti punya resiko yang rendah karena pergerakan nilai properti tidak sensitif seperti investasi saham. Sayangnya, properti tidak bisa dicairkan dengan cepat, karena butuh waktu untuk menjualnya.

 


 

Pilih investasi dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan kamu. Investasi juga tidak harus melulu tentang uang kok. Menurut Fellexandro Ruby, perencanaan keuangan ada dua konsep. Pertama adalah defense, dimana kita menyiapkan bekal investasi dan proteksi diri untuk masa depan dengan penghasilan yang dimiliki; yang kedua adalah offense, dimana kita mencari cara untuk meningkatkan skill atau memilih investasi supaya income bertambah.

 

Kalau mau tahu lebih lanjut dan belajar bagaimana strategi perencanaan keuangan dan berinvestasi di usia 20an, kamu bisa cek podcast Kejar Mimpi bareng Fellexandro Ruby di aplikasi Kejar Mimpi. Aplikasi Kejar Mimpi bisa membantu memberikan inspirasi harian kamu lewat artikel dan video inspiratif. Kamu juga bisa melihat webinar yang menghadirkan pakar yang membahas topik mulai dari lifestyle, psikologi sampai dengan karir.

 

Download aplikasi Kejar Mimpi di sini ya.

 

 

TOP VIDEO
#CeritaKejarMimpi Eps.1 Perkenalkan, Namaku Mimpi
#CeritaKejarMimpi Eps.2 Kenali Mimpi, Bangkit Lebih Tinggi
Maudy Ayunda - Generasi Produktif